Dari InvestorWords, interest rate swap atau pertukaran suku bunga didefinisi pertukaran bunga yang akan dibayar antarpihak yang terlibat dalam kesepakatan. Pihak A yang semula harus membayar bunga variabel menginginkan pembayaran bunga tetap. Pihak B memperoleh keuntungan dan menanggung risiko dari fluktuasi bunga variabel itu.
Pihak B akan memperoleh keuntungan jika suku bunga variabel lebih rendah dari suku bunga tetap yang disepakatinya dengan Pihak A, karena Pihak A akan membayar bunga variabel kepada pemberi pinjaman dan selisihnya akan diserahkan ke Pihak B.
Sebaliknya, Pihak B akan merugi jika suku bunga variabel lebih tinggi dari suku bunga tetap yang disepakati dengan Pihak A. Pihak A akan membayar bunga variabel yang lebih tinggi itu kepada pemberi pinjaman dan meminta kelebihannya dari bunga tetap yang disepakati kepada Pihak B.
Jumlah yang dijadikan dasar penentuan bunga dikenal dengan istilah notional amount. Dasar ini dikatakan notional (imaginer) karena tidak turut dipertukarkan dalam transaksi swap. Interest rate swap hanya menukarkan bunga yang harus dibayar, bukan pokok pinjamannya sendiri.
Untuk memperjelas jenis instrumen derivatif ini, berikut adalah contoh yang diadaptasi dari Beams, et. al. (2006: 426).
Pada tanggal 1 Januari 2006, Jacobs Company meminjam uang sebesar $200,000 dari State Bank. Pinjaman itu berjangka waktu tiga tahun dengan suku bunga variabel dan harus dibayar tahunan. Suku bunga untuk tahun pertama ditetapkan 9%. Suku bunga untuk tahun-tahun selanjutnya didasarkan kepada suku bunga LIBOR + 2%, ditetapkan setiap akhir tahun untuk dibayarkan pada tahun berikutnya.
Karena Jacobs Company tidak ingin menanggung risiko kenaikan suku bunga di masa mendatang, perusahaan itu memutuskan untuk melindungi diri (hedging) dari risiko tersebut.
Pada tanggal 1 Januari 2006, Jacobs mengikatkan diri dalam kesepakatan pay-fixed, receive variable interest rate swap dengan Watson untuk dua pembayaran bunga terakhir. Jacobs sepakat untuk membayar suku benga yang ditetapkan 9% kepada Watson dan sebaliknya akan menerima LIBOR + 2%.
Transaksinya akan diselesaikan secara netto. Notional amount disepakati sebesar $200,000. Jacobs akan membayar selisih bunga variabel dengan bunga tetap kepada Watson atau sebaliknya, tergantung kepada bunga yang mana yang lebih tinggi.
Pada tanggal 31 Desember 2006 suku bunga LIBOR 4%, Watson akan menerima $6,000 pada tanggal 31 Desember 2007. LIBOR + 2% sama dengan 6%. Jacobs telah menyepakati untuk membayar bunga tetap 9%, sehingga Watson memperoleh keuntungan dari suku bunga variabel yang lebih rendah dan menerima selisihnya, 3% dikalikan $200,000, sementara yang 6% akan dibayarkan Jacobs ke State Bank.
Pada tanggal 31 Desember 2007, suku bunga LIBOR 8%, Jacobs akan menerima $2,000 dari Watson. LIBOR + 2% sama dengan 10%. Dia akan membayar State Bank 10%, tetapi juga akan menerima 1% dari Watson, sehingga bunga netto yang dibayarkan tetap 9%. Dengan kata lain, aktivitas hedging yang dilakukan oleh Jacobs ini dimaksudkan untuk menstabilkan arus kasnya terkait pinjaman kepada State Bank.
sumber: Warsidi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar