Kamis, 30 Juni 2011

Transaksi, bukti transaksi dan jurnal

Transaksi adalah situasi atau kejadian yang melibatkan unsur lingkungan dan mempengaruhi posisi keuangan. Setiap transaksi harus dibuatkan keterangan tertulis seperti  faktur atau nota penjualan atau kwitansi dan disebut dengan Bukti Transaksi. Dalam akuntansi suatu transaksi diukur dengan satuan mata uang. Oleh sebab itu transaksi-transaksi yang bernilai uang saja yang dicatat dalam akuntansi. Jadi yang dimaksud transaksi dalam akuntansi dalam arti yang spesifik yaitu transaksi yang mempengaruhi posisi keuangan. Karena hal tersebut yang disebut dokumen transaksi dalam akuntansi adalah dokumen transaksi yang mempengaruhi posisi keuangan. Ini adalah satu perbedaan sistem informasi akuntansi dengan sistem informasi manajemen, dimana transaksi dalam sistem informasi manajemen adalah semua kejadian yang melibatkan unser lingkungan baik yang berpengaruh maupun tidak berpengaruh terhadap posisi keuangan.
Pada perusahaan besar yang transaksinya dalam jumlah besar terutama pada transaksi pembelian, perlu dilakukan pengawasan, pemeriksaan  baik terahadap kwantitas maupun kwalitas. Untuk setiap pembelian dibuatkan surat permintaan pembelian (Purchase Request) selanjutnya  Order pembelian (Purchase Order).  Sampai disini belum ada transaksi yang mempengaruhi posisi keuangan dengan demikian dua dokumen tersebut tersebut adalah dokumen akuntansi yang tidak termasuk dalam bukti transaksi. Dokumen tersebut berfungsi hanya sebagai dikumen referensi. 
Dalam proses penerimaan  barang/jasa dibuatkan  “Surat Bukti Penerimaan” atau apapun nama nya sesuai dengan barang atau jasa yang diterima bisa juga “Berita Acara Penerimaan” yang memuat informasi tentang kwantitas dan kwalitas serta menunjukan identifikasi dokumen pengantar supplier dan identifikasi dokument pembelian. Surat bukti penerimaan menunjukan pengaruhnya terhadap posisi keuangan, yaitu penambahan terhadap aset atau biaya. Surat bukti penerimaan ini adalah dokumen akuntansi yang tergolong bukti transaksi. 
Hal yang spesifik dalam membuat bukti transaksi adalah bahwa setiap membuat bukti transaksi dengan sistem komputer, pada saat itu data tersimpan dalam sistem komputer. Data yang tersimpan tersebut selanjutnya diolah oleh sistem komputer menjadi informasi yang berguna. Tidak demikian halnya dengan sistem akuntansi manual dimana data dicatat secara berulangkali dari bukti transaksi sehingga menimbulkan kesan bahwa akuntansi itu sulit dan membuat jenuh.
Jurnal adalah catatan secara sistematis dan kronologis dari transaksi-transaksi finansial dengan menyebutkan perkiraan yang akan didebet dan dikredit, jumlah dan keterangan ringkas. Jurnal merupakan catatan transaksi finansial yang pertama karena itu disebut juga sebagai catatan yang asli (book of original entry). Banyak ragu dengan pernyataan ini kenapa yang pertama, termasuk saya sendiri juga demikian. Selanjutnya saya menarik kesimpulan bahwa jurnal ini adalah sumber informasi untuk berbagai keperluan dalam proses akuntansi khususnya.
Jurnal mempunyai 3 fungsi  yaitu fungsi percatatan, fungsi historis dan fungsi analisis.
Terdapat Bermacam-macam Bentuk Jurnal yang dapat dipakai oleh perusahaan. Bentuk standar jurnal 2 kolom adalah bentuk yang umum digunakan digambarkan sbb:
Hal : 001
TglNomorBuktiKeteranganRefDebitKredit
Jan 20001Kas1115.000.000,- 
     Modal301 5.000.000,-
      
Posting adalah pemindahan dari buku jurnal ke buku besar. Pada system akuntansi komputer Buku Jurnal dan posting  posting dilakukan secara automatics oleh komputer (auto Posting). Walaupun tidak mutlak, seorang data entry sebaiknya menguasai proses posting yang dilakukan oleh komputer agar bila terjadi kegagalan akan mudah menelusuri kesalahan yang terjadi.
Metode mengerjakan Jurnal dan Posting
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mencatat Jurnal jurnal dan posting. Cara berikut adalah salah satu teknik yang hanya dapat dilakukan dengan dukungan system komputer yang terintegrasi.
Posting dilakukan langsung dari file transaksi  ke rekening-rekening buku pembantu dan lansung diprint-out  ke buku besar. Bukti transaksi terlebih dahulu diproses/dientry ke system komputer sebelum diserahkan ke bagian akuntansi.
jurnal.jpg
System komputer  dapat menggantikan sebagian besar pekerjaan akuntansi sehingga personal  hanya  meng-entry/Mencatat data transaksi sekaligus mengasilkan bukti transaksi selanjutnya Jurnal, Laporan, posting ke buku besar dan buku pembantu sampai pembuatan neraca, neraca saldo, rugilaba,  perubahan modal serta analisanya dikerjakan oleh komputer.
Proses pencatatan data jurnal pada system akuntansi komputer juga bervariasi tergantung pada prosedure dan metode serta tingkat integrated system yang diterapkan oleh pembuat program aplikasi tersebut.  Banyak program aplikasi accounting siap pakai diperjual belikan  seperti program aplikasi akuntansi komputer yang dikenal secara luas di dunia akuntansi adalah Dac Easy Accounting, MYOB, MAS dll,  namun banyak perusahaan tidak dapat menggunakan program aplikasi tersebut karena beberapa hal, antara lain masalah standarisasi, tingkat kebutuhan perusahaan terhadap informassi yang berbeda dll. Dac Easy Accounting menggunakan standarisasi negara pembuatnya (Amerika). MAS adalah product local namun apa yang terdapat dalam aplikasi banyak tidak tidak dapat mengaplikasikannya karena berbagai alasan. Untuk itu banyak perusahaan membuat program aplikasi sendiri sesuai dengan system akuntansi yang diterapkan di perusahaannya.
Dengan program ini tugas  operator  hanya  mencatat transaksi yang terintegrasi dengan subs system lain,  selanjutnya komputer akan mengolahnya sampai kesasaran akhir laporan keuangan yaitu neraca, laporan rugi laba dan laporan perubahan modal serta analisanya.
Jurnal Khusus :   Pada perusahaan besar ternyata transaksi-transaksi yang sama terjadi berulangkali sehingga tidak efektif lagi bila dicatat setiap hari ke dalam jurnal umum. Untuk menghadapi hal tersebut, dilakukan penyesuaian bentuk Jurnal disesuaikan dengan kebutuhan. Pada jurnal khusus transaksi yang sama dalam perioda tertentu dapat dijurnal satu kali saja. Jurnal khusus memiliki kontrol intern  yang lebih baik karena transaksi telah dikelompokan, dan memungkinkan pembagian tugas sehingga terjadi spesialisasi pekerjaan.
Macam-macam jurnal umum dan jumlah kolom jurnal disesuaikan dengan kebutuhan namun umumnya jurnal umum terdiri dari
Jurnal Kas, dapat dibagi atas jurnal penerimaan kas untuk mencatat penerimaan kas dan jurnal pengeluaran kas untuk mencatat pengeluaran las
Jurnal Penjualan, untuk mencatat penjualan kredit. Penjualan tunai merupakan bagian dari jurnal Kas.
Jurnal Pembelian, untuk mencatat pembelian kredit, pembelian tunai merupakan bagian dari jurnal kas.
Jurnal Memorial (Jurnal Umum) untuk mencatat transaksi yang tidak dapat dikelompokan pada jurnal-jurnal khusus di atas misalnya ayat penyesuaian, biaya/beban penyusutan, pendapat/biaya bunga,  pendapatan/kerugian kurs. Dll.
Neraca lajur dan ayat penutup
Neraca lajur tidak diperlukan Pada system akuntansi komputer, karena semua proses penyusunan laporan keuangan (Laporan Rugi laba, Neraca, Perubahan modal serta analisanya) dapat dilakukanh oleh komputer
Pada sistem akuntansi manual, untuk mempermudah menyusunan laporan keuangan dibuat tabel untuk mencatat, meyesuaikan, menggolongkan saldo perkiraan-perkiraan buku besar yang disebut Neraca lajur (work sheet).

Sumber: http://zulidamel.wordpress.com/2007/11/27/transaksi-bukti-transaksi-jurnal-dan-posting/
Sumber: 
»»  READMORE...

Perlakuan atas Potongan Penjualan menurut Akuntansi dan Pajak

Perlakuan menurut Akuntansi
(Sumber: Buku Soemarso, dan Warren Reeve Fees Edisi 21)
 Ringkasan:
 Ada 3 (tiga) jenis potongan penjualan, yaitu:
  1. Potongan Perdagangan (Rabat), yaitu potongan yang diberikan saat terjadinya transaksi penjualan untuk kuantitas atau nilai penjualan tertentu.
Perlakuan Akuntansi:
                1.a. Penjualan dicatat sebesar bruto. Jurnal sbb:
          Piutang dagang                xx        
          Potongan Penjualan      xx        
                Penjualan                             xx (dicatat nilai sebelum potongan)
                PPN Keluaran                     xx
1.b. Penjualan dicatat sebesar neto. Jurnal sbb:
         Piutang dagang     xx        
               Penjualan                    xx  (dicatat nilai setelah potongan)
               PPN Keluaran            xx
     Dokumen transaksi: Faktur Penjualan & Faktur Pajak Standar
  2.Potongan (Diskon) Penjualan, yaitu potongan yang diberikan untuk mendorong pembeli agar membayar sebelum periode kredit berakhir (diskon percepatan pembayaran).
                        Kas/Bank                                           xx        
                        Potongan Penjualan                      xx        
     Piutang Dagang           xx
(Khusus ini, baca perlakuan pajak dibawah ini)
     Dokumen transaksi: Nota Kredit.
 3. Retur dan Potongan Penjualan, yaitu potongan yang diberikan untuk mengurangi harga karena disebabkan kerusakan barang atau sebab lain.
                            Potongan Penjualan      xx        -
                                        Piutang Dagang            xx
     Dokumen transaksi: Nota Kredit.

Perlakuan menurut Pajak
(Sumber: UU PPN, Peraturan Menteri Keuangan dan Peraturan Dirjen Pajak) 
Ringkasan: 
a. UU Nomor 18 tahun 2000 tentang PPN dan PPnBM 
            Pasal 4 mengatur objek PPN
PPN dikenakan atas : a) Penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) di dalam daerah pabean … (dst)
 Pasal 5A mengatur pengurangan PPN dan PPnBM
1)  PPN dan PPnBM atas penyerahan BKP yang dikembalikan dapat dikurangkan dari PPN & PPnBM yang terutang dalam masa pajak terjadinya pengembalian BKP tersebut.
2)  PPN atas penyerahan Jasa Kena Pajak (JKP) yang dibatalkan baik seluruhnya atau sebagian, dapat dikurangkan dari PPN yang terutang dalam masa pajak terjadinya pembatalan tersebut.
3)  Tata cara pengurangan PPN dan PPnBM sebagaimana dimaksud ayat 1 dan 2 diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan. 
Pasal 13 ayat 1:
Pengusaha Kena Pajak wajib membuat Faktur Pajak untuk setiap penyerahan BKP/JKP sebagaimana dimaksud pasal 4.

b. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 596/KMK.04/1994 tentang TATA CARA PENGURANGAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH UNTUK BARANG KENA PAJAK YANG DIKEMBALIKAN
         Pasal 1 (1)Pajak Pertambahan Nilai atas penyerahan Barang Kena Pajak yang dikembalikan oleh pembeli mengurangi : a.Pajak Keluaran bagi Pengusaha Kena Pajak penjual sepanjang Faktur Pajak atas penyerahan Barang Kena Pajak tersebut telah dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai; (dst)   
Pasal 2 (1)Pengurangan  Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) tidak dilakukan, apabila Barang Kena Pajak yang dikembalikan diganti dengan Barang Kena Pajak yang      sama, baik dalam jumlah fisik, jenis maupun harganya, oleh Pengusaha Kena Pajak penjual Barang Kena Pajak tersebut. (dst) 
Pasal 3 (1)Dalam hal terjadinya pengembalian Barang Kena Pajak, maka pembeli harus membuat dan menyampaikan Nota Retur kepada Pengusaha Kena Pajak penjual.(3)Nota Retur sekurang-kurangnya mencantumkan : a.Nomor urut; b.Nomor dan tanggal Faktur Pajak dari Barang Kena Pajak yang dikembalikan; c. Nama, alamat dan NPWP pembeli; d.Nama, alamat, NPWP, serta nomor dan tanggal pengukuhan Pengusaha Kena Pajak yang menerbitkan Faktur Pajak; e.Macam, jenis, kuantum dan harga jual Barang Kena Pajak yang dikembalikan; f.Pajak Pertambahan Nilai atas Barang Kena Pajak yang dikembalikan; g.Pajak Penjualan Atas Barang Mewah atas Barang Kena Pajak Yang Tergolong Mewah yang dikembalikan; h.Tanggal pembuatan Nota retur; i.Tanda tangan pembeli.
 
c). Peraturan Dirjen Pajak PER 159/PJ/2006 tentang Saat pembuatan, Bentuk, Ukuran, Pengadaan, Tatacara penyampaian, dan Tatacara pembentukan Faktur Pajak Standar.
Pasal 2 ayat 1:
Faktur Pajak Standar harus dibuat paling lambat a) pada akhir bulan berikutnya setelah bulan terjadinya transksi … (dst)
Pasal 10
Faktur Penjualan memuat keterangan sesuai dengan keterangan dalam Faktur Pajak Standar… (dst)
Pasal 11
(1)    Atas Faktur Pajak Standar yang cacat, rusak, salah dalam pengisian atau salah dalam penulisan…….., PKP yang menerbitkan Faktur Pajak Standar tersebut dapat menerbitkan Faktur Pajak Pengganti…. (dst)
Kesimpulan Perlakuan Pajak:
1.     Setiap penyerahan BKP/JKP dikenakan PPN 10% dan harus dibuatkan Faktur Pajak yang isinya sama seperti keterangan dalam Faktur Penjualan.
2.     Faktur Pajak Standar dapat diganti apabila cacat, rusak, dalam dalam pengisian atau salah dalam penulisan.
3.     Pengurangan PPN dan PPnBM dilakukan karena ada penyerahan pengembalian BKP atau Pembatalan JKP dan harus dibuat Nota Retur yang isi dan bentuknya sudah ditentukan. Pengurangan PPN dan PPnBM ini di dalam akuntansi dokumennya adalah Nota Kredit, tetapi untuk pelaporan SPT Masa PPN dokumennya adalah Nota Retur.Nota Kredit tidak sama dengan Nota Retur. 
Karena praktek akuntansi mengikuti ketentuan peraturan perpajakan yang berlaku, maka pencatatan akuntansipun harus sama seperti yang telah ditetapkan peraturan perpajakan, yaitu tidak ada pengurangan PPN dan PPnBM selain karena penyerahan kembali barang kena pajak (Retur) atau karena pembatalan jasa kena pajak.
 
Contoh Transaksi dan Pencatatan Akuntansi
          Tgl 1 Febr 2009 perusahan menjual kepada PT. A sejumlah barang dagangan senilai Rp.15.000.000,- dengan syarat pembayaran 2/10 net 30 dan syarat penyerahan FOB Destination. Kebijakan penjualan perusahaan memberikan potongan rabat untuk nilai penjualan sbb:
o       Rp. 1 – 5 juta diberikan potongan 5%
o       Rp. 5 – 10 juta diberikan potongan 8%
o       Rp.10 – 20 juta diberikan potongan 10%
o       Lebih dari Ro.20 juta diberikan potongan 15%
Tgl 9 Febr 2009 perusahaan menerima pelunasan dari PT.A
Penyelesaian: 
1 Feb 2009
Karena PT. A membeli barang senilai Rp.15.000.000,- maka berhak mendapat potongan sebesar 10%.
Nilai yang tercantum dalam Faktur Penjualan dan Faktur Pajak Standar harus sama, yaitu:
      Nilai penjualan                Rp.15.000.000
      Potongan                           Rp. 1.500.000
      Dasar Pengenaan Pajak          Rp.13.500.000
      PPN 10%                                      Rp. 1.350.000
      Nilai Tagihan                             Rp.14.850.000 
Jurnal:
      Piutang Dagang          14.850.000        
            Penjualan                              13.500.000
            PPN Keluaran                      1.350.000
      (Penjualan dicatat senilai Neto. Perusahaan tidak mau rugi PPN  jika penjualan dicatat senilai Bruto) 
9 Feb 2009
Perusahaan meneriman pelunasan tagihan dalam periode diskon ( < 10 hari), maka diberikan potongan sebesar 2% dari nilai tagihan.
      Nilai Tagihan                  Rp.14.850.000
      Potongan 2%                   Rp.   297.000
      Jumlah diterima           Rp.14.553.000
Atas transaksi di atas, perusahaan hanya membuat Nota Kredit sebagai bukti pengurangan tagihan. Perusahaan tidak membuat Nota Retur karena tidak ada penyerahan pengembalian barang (Lihat ketentuan pajak ).
Jurnal:
      Kas/Bank                             14.553.000        
      Potongan Penjualan          297.000            
            Piutang Dagang                                  14.850.000
 
Demikian penjelasan perlakuan dan pencatatan akuntansi dan pajak terhadap potongan penjualan. Mudah-mudahan mudah dimengerti alasan kenapa potongan penjualan karena percepatan pembayaran selama periode diskon tidak mengurangi nilai PPN Keluaran.
Terima kasih dan mohon maaf jika ada kesalahan dan kekeliruan.
»»  READMORE...

Senin, 27 Juni 2011

Penerbitan saham secara tunai

Penerbitan saham secara tunai dicatat dengan mendebitkan akus kas dan mengkreditkan akun modal saham sejumlah nominal yang diterbitkan. "Ketika jumlah kas yang diterima dari penjualan saham lebih besar dari nominal atau nilai yang dinyatakan, maka kelebihan tersebut akan dicatat tersendiri dengan mengkreditkan akun Tambahan Modal Disetor atauagio saham (additional paid-in capital). Akun tersebut akan selalu dilaporkan sepanjang saham yang terkait dengan akun tersebut tetap beredar. Ketika saham ditarik (retired), saldo modal saham beserta agio saham yang terkait biasanya dihapus.

Sebagai gambaran supaya teman2 mudah untuk memahami bahasan ini, asumsikan pndwr corporation menerbitkan 4.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal sebesar $1 pada tanggal 1 april 2005 dengan nilai sebesar $45.000. Ayat jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah sebagai berikut :

2005
1  April  Kas...................... 45.000
               Saham biasa........            4.000
               Agio saham.........           41.000
Jika, dalam contoh tersebut, saham biasa tidak memiliki nilai nominal tetapi memiliki nilai yang dinyatakan $1, maka ayat jurnalnya akan sama saja. Umumnya, saham dicatat sebesar nilai nominal atau nilai yang dinyatakannya. Meskipun demikian, jika tidak ada nilai yang ditetapkan, maka seluruh jumlah kas yang diterima pada penjualan saham dicatat dengan menkreditkan akun modal saham, dan tidak ada agio saham atas saham tersebut. Dengan mengasumsikan pndwr corporation adalah saham biasa yangn tidak memiki nilai nominal maupun nilai yang ditetapkan, maka ayat jurnal untuk mencatat penjualan 4.000 lembar seharga $45.000 adalah sebagai berikut :

2005
1 April   Kas........................ 45.000
               Saham biasa..........           45.000
»»  READMORE...

Saham yang dijual berdasarkan pesanan

Saham yang dapat dijual berdasarkan pesanan. Suatu pesanan (subscription) adalah kontrak hukum yang mengikat antara pemesan atau pembeli seham dan perusahaan. Kontrak tersebut menyebutkan jumlah lembar saham yang dipesan, harga pemesanan, cara pembayaran, dan persyaratan-persyaratan lainya. Suatu pesanan membuat perushaaan mempunyai hak tuntutan hukum sebesar harga kontrak dan membuat pemesan mempunyai status hukum sebagai pemegang saham kecali jika hak2 tertentu sebagai pemegang saham ditahan oleh hukum atau oleh kontrak. Biasanya sertifikat saham yang membuktikan besarnya kepemilikan tidak akan diterbitkan sempai seluruh harga pesanan telah diterima oleh perusahaan. Ayat jurnal berikut menggambarkan pencatatan penerbitan saham yang dijual berdasarkan pesanan.


1-30 November; menerima pesanan 5.000 lembar saham biasa dengan nilai
nominal sebesar $1 dan harga jual sebesar $12,50 per lembar saham, 50%
dibayar di muka sedangkan sisanya dibayar 60 hari mendatang.
Jurnal :
Piutang kepada pemesan saham biasa
(Common Stock Subscription Receiveable)..........  62.500
  Saham biasa yang dipesan
  (Common Stock Subscribed)....................        5.000
  Agio saham...................................       57.500

Kas..............................................  31.250
  Piutang......................................       31.250

Pelunasan tgl 1-31 Desember oleh pemesan saham, jadi jurnal
yang disajikan adalah sebagai
berikut:

Kas..............................        15.625
 Piutang......................                15.625

Saham biasa yang Dipesan.........         2.500
 Saham Biasa..................                 2.500
»»  READMORE...

Perbedaan Stock Rights, Waran dan opsi.

Suatu perusahaan dapat menerbitkan right, waren, atau opsi yang mengizinkan pembelian saham perusahaan pada satu periode tertentu (exercise period) ada harga tertentu (exercise price). Walaupun istilah right, waran dan opsi kadang-kadang digunakan bergantian, ada perbedaan diantara ketiganya

  • Stock right diterbitkan untuk pemegang saham yang sudah ada guna mengizinkan mereka untuk menjaga persentase kepemilikan ketika saham baru akan diterbitkan (beberapa undang-undang negara bagian mewajibkan hak memesan terlebih dahulu).
  • Waran dijual oleh perusahaan secara tunai, umumnya terkait penerbitan efek lainnya.
  • Opsi (optional) diberikan kepada pejabat atau karywan, biasanya sebagai bagian dari program kompensasi.
Suatu perusahan dapat menawarkan rights, waran, atau opsi untuk mendapatkan tambahan modal, mendorong, penjualan jenis efek tertentu, atau sebagai kompensasi untuk jasa yang diterima. Periode pelaksanaan biasanya lebih lama untuk waran dan opsi dibandingkan untuk rights. Waran dan rights dapat diperdagangkan secara independen di antara investor, sedangkan opsi biasanya terbatas pada orang atau kelompok tertentu yang diberikan opsi tersebut.
»»  READMORE...

Lebih Jauh Tentang Stock Rights

Ketika mengumumkan rights untuk membeli tambahan saham, direktur perusahaan menentukan tanggal di mana rights akan diterbitkan. Seluruh pemegang saham yang tercatat pada tanggal penerbitan berhak menerima rights. Jadi, antara tanggal pengumuman dan tanggal penerbitan, saham dijual rights-on. Setelah rights diterbitkan, saham dijual ex-rights, dan rights dapat dijual terpisah oleh orang yang menerimanya dari perusahaan penerbit. Tanggal kadaluarsa juga ditentukan ketika rights diumumkan, dan rights yang tidak dilaksanakan sampai tanggal tersebut menjadi tidak berharga.

Ketika rights diterbitkan kepada pemegang saham, hanya da pencatatan memorandum yang dibuat oleh perusahaan, di mana memorandum tersebut menyebutkan jumlah lembar saham yang dapat diklaim dan rights yang beredar. Informasi tersebut diperlukan supaya perusahaan dapat menyimpan saham untuk memenuhi pelaksanaan rights. Setelah menyerahkan rights dan menerima pembayaran yang ditentukan oleh rights., maka saham kemudian diterbitkan. Pada saat itu, suatu pencatatan memorandum dibuat guna mencatat penurunan dalam jumlah rights yang beredar beserta dengan ayat jurnal untuk mencatat penjualan saham. Ayat jurnal untuk mencatat penjualan tersebut sama dengan ayat jurnal untuk mencatat penerbitan saham, dengan pengakuan yang memadai atas kas yang diterima, nilai nominal atau nilai yang dinyatakan atas saham yang diterbitkan, dan agio saham yang timbul. Informasi mengenai rights yang beredar harus dilaporkan dalam neraca perusahaan sehingga pengaruh pelaksanaan sisa rights di masa mendatang dapat ditentukan.
»»  READMORE...

Konversi saham preferen ke saham biasa

Saham preferen dapat di konversi atau ditukar ke saham biasa, pemegang saham menurut syarat-syarat perjanjian sagam atau berdasarkan keinginan perusahaan untuk menukar sahamnya dengan jenis yang lain. Tidak ada keuntungan atau kerugian yang diakui oleh perusahaan penerbit atas konversi tersebut. Mengapa demikian? karena hal itu hanyalah pertukaran dari satu bentuk ekuitas ke bentuk equitas lain-nya. Dlam beberapa kejadian tertentu; pertukaran tersebut hanya mempengaruhi akun modal disetor; tetapi pada kejadian lain, pertukaran tersebut dapat mempengaruhi baik akun modal disetor maupun akun laba diatahan.

Lihatlah contoh dibawah ini asumsikan bahwa modal perusahaan XXXX adalah sebagai berikut :

Saham preferen, nilai nominal $50, 10.000 lembar.$ 500.000
Agio saham-preferen..............................$ 100.000
Saham biasa, nilai nominal $1, 100.000 lembar....$ 100.000
Agio saham-saham biasa..........................$2.900.000
Laba ditahan....................................$1.000.000
Setiap lembar saham preferen dapat dikonversikan menjadi empat lembar saham biasa kapan pun pemegang saham menginginkan-nya.

CONTOH :
Pada tanggal 31 desember 2005, 1000 lembar saham preferen ditukarkan dengna 4.000 lembar saham biasa. Jumlah awalnya merupakan pembayaran untuk 1.000 lembar saham preferen sebesar $60.000, sekarang diidentifikasikan sebagai nilai dari 4.000 lembar saham biasa dengan total nilai nominal sebesar $4.000. Konversi tersebut dicatat sebagai berikut:

Saham preferen, nilai nominal $50.............$50.000
Agio saham-saham preferen.....................$10.000
  Saham biasa, nilai nominal $1...................$4.000
  Agio saham-saham biasa.........................$56.000
Pada contoh diatas biasa terjadi karena nilai nominal saham preferen biasanya reletif lebih tinggi dibandingkan dengan saham biasa. hal in terjadi karena nilai nominal saham preferen biasanya sama-dengan nilai pasarnya pada tanggal penerbitan, sedangkan nilai nominal saham biasa biasanya ditetapkan jatuh di bawah nilai pasar.
»»  READMORE...

Siapa Saja Pemakai Laporan Akuntansi?

Akuntansi menyediakan cara untuk mengumpulkan data ekonomis dan melaporkannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan seperti, para investor baik investor yang baru akan menanamkan modalnya atau sudah menjadi pemilik perusahaan (berupa saham). Pemilik dan calon pemilik (investor) memerlukan informasi akuntansi untuk menilai kinerja suatu perusahaan tertentu dan melihat prospeknya di masa depan. Mungkin bagi pemilik hal itu digunakan untuk memutuskan apakah ia akan tetap mempertahankan status kepemilikannya? atau apakah ia akan menjualnya dan kemudian menanamkan modalnya diperusahaan lain?.
Bagi calon pemilik pasti akan berhati-hati untuk menanamkan modalnya disuatu perusahaan tertentu. Sebelum ia menanamkan modalnya sudah tentu ia melihat keadaan perusahaan itu, apakah baik atau buruk?. Kalau baik sudah pasti banyak investor yang mau bekerjasama dan menanamkan modalnya, kalau buruk yah sudah tendang aja jauh2!!!he..7,.
Selain pihak yang diatas, adapun pihak yang memakai laporan keuangan akuntansi siapa lagi kalau bukan kreditur alias Bank. Biasanya bank akan memberikan pinjaman dan setelah itu ia akan melihat perkembangan perusahaan tersebut untuk mengestimasi apakah perusahaan mampu mengembalikan pinjaman yang telah diberikan. Biasanya untuk perusahaan yang baru akan meminta pinjaman dari bank, laporan keuangan yang baik sangat diperlukan agar bank mau meminjamkannya.. Karena bank sendiri juga akan menilai resiko untuk memberikan pinjaman kepada suatu perusahaan tertentu. Selain itu Badan-badan pemerintah juga berperan dalam pelaku keputusan, yaitu dalam tujuan pajak.
Ingat informasi yang relevan untuk satu pihak mungkin menjadi tidak relevan bagi pihak lain. Akan tetapi, begitu kelompok-kelompok yang membutuhkan informasi akuntansi dapat diidentifikasi, informasi yang relevan juga dapat ditentukan, Jika kedua hal tersebut telah diketahui, seorang akuntan dapat menciptakan kerangka system informsi yang diperlukan untuk membantu setiap kelompok tersebut dalam membuat penilaian dan keputusan yang berhubungan dengan tindakan-tindakan di masa mendatang.
»»  READMORE...

Pekerjaan Seorang Akuntan

Perlu Anda ketahui secara garis besar akuntan dapat digolongkan menjadi: 1) akuntan Publik, (public accountants); 2) akuntan manajemen; 3) akuntan pemerintah; dan akuntan penyidik.
Pengertian akuntan publik itu sendiri ialah seorang akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka bekerja secara bebas, biasanya mereka membangun sebuah kantor. Dan termasuk orang yang bekerja di kantor tadi juga dinamakan akuntan publik.

Tapi untuk berpraktik sebagai akuntan publik dan mendirikan kantor akuntan, seseorang harus mempunyai izin dari departemen keuangan. Adapun jasa2 yang diberikannya seperti :
1) jasa pemeriksaan audit
2) jasa perpajakan (tax service)
3) jasa konsultasi manajemen (management advisory services)
4) jasa akuntansi (accounting services).

Yang kedua yaitu "akuntan manajemen" atau disebut juga akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi, Jabatan yang dapat diduduki mulai dari staf biasa sampai dengan kepala bagian akuntansi. Tugas yang dikerjakan yakni seperti:
1). penyusunan sistem akuntansi.
2). penyusuanan laporan keuangan akuntansi kepada pihak-pihak di luar perusahaan.
3). penyusunan laporan keuangan akuntansi kepada pihak manajemen.
4). penyusunan laporan anggaran.
5). menangani masalah perpajakan.
6). melakukan pemeriksaan intern.

Yang ketiga yaitu akuntan "pemerintah" adalah akuntan yang bekerja pada badan-badan Pemerintahan, seperti di departemen2, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BEPEKA), Direktorat Jendral Pajak, dll. Disamping tiga golongan akuntan yang telah dijelaskan, terdapat akuntan "pendidik" tugasnya ialah dalam mendidik pendidikan akuntansi yaitu mengajar, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi dan melakukan penelitian di bidang akuntansi
»»  READMORE...

Bidang Bidang Akuntansi

Seperti halnya bidang-bidang lainnya, akuntansi juga memiliki bidang2 khusus sebagai akibat dari perubahan zaman. Kecenderungan ini disebabkan oleh perkembangan perusahaan, timbulnya sistem perpajakan baru dna bertambahnya pengaturan2 oleh pemerintah terhadap kegiatan perusahaan. Faktor2 tersebut bersama-sama dengan kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi yang cepat telah mengharuskan akuntan untuk memperoleh keahlian yang tinggi dalam spesialisasi tertentu.

Adapun bidang2 dari akuntansi yaitu 1) akuntansi keuangan (financial accounting). Bidang in berkaitan dengan akuntansi untuk suatu unit ekonomi secara keseluruhan. Ia berhubungan dengan pelaporan keuangan untuk pihak2 luar perusahaan. Untuk penyusunan laporan keuangan sebelumnya harus disepakati/disetujui bersama. Aturan itu disebut "standar akuntansi keuangan". Hal tersebut sangat wajib untuk diikuti setiap perusahaan untuk menyusun suatu laporan keuangan dan hasil perusahaan harus dilaporkan kepada pihak2 luar perusahaan yang masih ada kaitannya. Standarakuntansi keuangan dikeluarkan oleh IKATAN AKUNTAN INDONESIA dalam bentuk Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).

Yang kedua yaitu akuntansi Auditing. Bidang ini berhubungan dengan audit secara bebas terhadap laporan yang dihasilkan oleh akuntansu keuangan. Yah walupun tujuan utama audit adalah agar informasi akuntansi yang disajikan dapat lebih dipercaya, namun terdapat tujuan2 lain. Misalnya, memastikan ketaatan terhadap kebijakan, prosedur atau peraturan serta menilai efisiensi dan efektifitas suatu kegiatan tertentu. Konsep yang mendasari auditing adalah objektivitas dan independensi dari pemeriksa. Konsep lain yang dianut adalah kerahasiaan serta pengumpulan bukti2 yang cukup dan relevan. Pengumpulan bukti2 pemeriksaan yang cukup dan relevan tadi dilakukan melalui pengujian terhadap catatan2 akuntansi dan prosedur pemeriksaan lainnya. Adapun para auditer harus mengikuti standarisasi yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dalam bentuk Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Audit merupakan jasa utama dari akuntan publik. Tapi tidak menuntut kemungkinan kalau suatu perusahaan tidak memiliki auditer. Sekarang hampir semua perusahaan memiliki pegawai yang ahli dalam mengaudit laporan keuangan perusahaannya.

Yang ketiga yaitu Akuntansi Manajemen (management accounting). Titik sentral dalam akuntansi manajemen adalah informasi untuk manajemen suatu perusahaan. Fungsi akuntansi ini adalah mengendalikan kegiatan perusahaan tertentu, memonitor arus kas, dan menilai alternatif dalam mengambil suatu keputusan ekonomi.

Yang keempat yaitu Akuntansi Biaya (cost accounting). Bidang ini menekankan pada penetapan dan kontrol atas suatu biaya. Terutama yang berhubungan dengan suatu biaya produksi barang, tetapi perhatian yang mulai meningkat mulai diberikan atas biaya distribusi. Bahkan akuntansi ini telah mengarah pada penetapan biaya berdasarkan aktivitas. Fungsi utamanya adalah mengumpulkan dan menganalisis data mengenai biaya, baik biaya telah terjadi maupun akan terjadi. Informasi ini sangat berguna bagi manajemen sebagai alat kontrol atas kegiatan yang telah dilakukan dan bermanfaat untuk membuat rencana untuk masa mendatang.

Yang kelima yaitu Akuntansi Perpajakan (tax accounting). Tujuan laporan akuntansi yang digunakan perpajakan bebeda dengan tujuan akuntansi yang lain. Hal ini disebabkan oleh berbedanya konsep tentang transaksi dan kejadian keuangan, metode pengukuran dan tata cara pelaporan. Semua ini di atur oleh pengaturan pajak. Karena setiap perusahaan akan berurusan dengan pajak, maka perlu sekali mempunyai akuntan perpajakan.

Yang keenam yaitu Akuntan Sistem Informasi yaitu bidang ini menyediakan informasi keuangan maupun non-keuangan yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan organisasi secara efektif. Melalui sistem ini diproses informasi yang diperlukan untuk menyusun laporan kepada pemegang saham, kreditur, badan2 Pemerintah, pemimpin perusahaan, pegawai, dll. Sistem yang dirancang dengan baik akan memungkinkan pimpinan perusahaan mengidentifikasikan masalah dan menelaahnya sehingga masalah dapat ditangani.

Penganggaran yaitu bidang ini berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan mengenai kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu di masa datang serta analisis dan pengkontrolanya. Anggaran adalah sarana untuk menjabarkan tujuan suatu perusahaan. Ia berisi rencan kegiatan2 yang dilaksanakan di masa datang serta nilai uang yang terlibat dialamnya.

Akuntansi Pemerintah yaitu bidang ini mengkhususkan diri dalam pencatatan dan pelaporan transaksi2 yang terjadi dibadan pemerintah. Ia menyediakan laporan akuntansi tentang aspek kepengurusan dari administrasi keuangan negara. Di samping itu, bidang ini mencakupi pengendalian atas pengeluaran melalui anggaran negara. Termasuk di dalamnya adalah kesesuaian dengan ketentuan undang2 yang berlaku.
»»  READMORE...

Tahapan-tahapan pelaporan keuangan akuntansi

Akutansi memiliki proses yang terdiri dari tahapan-tahapan untuk dapat menghasilkan laporan yang diinginkan dan dilakukan oleh akuntan.

1. Proses Mengklarifikasi Transaksi
Tahap yang awal ini adalah di mana dilakukan suatu pembagian transaksi suatu organisasi atau perusahaan ke dalam jenis-jenis tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
Contoh seperti membagi transaksi yang masuk ke dalam penjualan, pembelian, pengeluaran kas, penerimaan kas dan lain sebagainya ke dalam masing-masing bagian. Sedangkan untuk transaksi yang jumlahnya kecil dan jarang terjadi bisa sama-sama dimasukkan ke dalam jenis kategori yang sama yaitu transaksi rupa-rupa.
2. Proses Mencatat Dan Merangkum
Setelah melakukan pengklarifikasian data selanjutnya adalah melakukan pencatatan. Masukkan transaksi yang ada ke dalam jurnal yang tepat sesuai urutan transaksi terjadi atau kejadiannya. sumber-sumber yang dapat dijadikan bukti adanya transaksi yaitu seperti kertas-kertas bisnis semacam bon, bill, nota, struk, sertifikat, dan lain sebagainya.
Jurnal yang umumnya ada pada jurnal akuntasi yaitu seperti jurnal penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas dan jurnal umum.
Setelah transaksi dimasukkan ke dalam jurnal-jurnal yang ada, maka selanjutnya adalah memasukkan jurnal ke dalam buku besar secara berkala. Hasil pemindahan ke dalam buku besar tersebut akan terlihat dari rangkuman neraca percobaan.
3. Proses Menginterpretasikan Dan Melaporkan
Setelah kedua proses di atas dijalankan, maka proses yang terakhir adalah melakukan pembuatan kesimpulan dari kegiatan atau pekerjaan laporan keuangan sebelumnya. Segala hal yang berhubungan dengan keuangan perusahaan diungkapkan pada laporan keuangan tersebut.
Dari informasi laporan keuangan baik dalam bentuk laporan rugi laba, laporan modal dan neraca seseorang dapat mengetahui apa yang terjadi pada suatu perusahaan, apakah sudah sesuai dengan tujuan perusahaan dan informasi tersebut dapat menjadi acuan atau pedoman bagi manajemen untuk mengambil keputusan kebijakan pada organisasi perusahaan demi mencapai kondisi yang diinginkan.
»»  READMORE...

Siklus Akuntansi

Dalam siklus akuntansi itu pertama pasti ada suatu transaksi2 tertentu yang kemudian terdapat suatu bukti2. Bukti2 ini bisa berupa struk, kuintansi, faktur, nota, bill, pokonya berbentuk bukti2 transaksi lah. Dan setelah itu dari bukti2 transaksi itulah dibuat suatu jurnal oleh pembuat laporan keuangan. (jurnal itu pengertiannya yaitu suatu cerita tertentu didalam suatu kegiatan usaha, contoh pembelian aktiva tetap, dll)

Setalah dijurnal dalam bentuk akun2 tertentu kemudian dibuat jurnal umum dan khusus, (k
eterangan "jurnal umum" yaitu semua akun2 disatukan dalam suatu jurnal umum, keterangan "jurnal khusus" yaitu terdapat pengklasifikasian akun2nya). Dalam jurnal khusus terdapat 4 jurnal yaitu jurnal penerimaan kas, pengeluaran kas, pembelian, dan penjualan. Masing2 akun dimasukan kedalam jurnal yang sesuai. Setelah itu diposting ke buku besar, perlu diingat untuk memudahkan perlu adanya buku pembantu, agar memudahkan pihak yang berkepentingannya.

Setelah di posting ke 
buku besar, kemudian dibuatlah neraca lajur (worksheet) didalam tabel tersebut terdapat neraca, ayat jurnal penyesuaian, laporan laba/rugi dan neraca disesuaikan. Setelah semuanya balance, dibuatlah suatu laporan kuangan yang pertama Neraca. Neraca ini terdiri dari aktiva, kewajiban, dan modal, semua ini sisa per akhir tahun tertentu. Selain neraca ada juga laporan laba/rugi yang merupakan seluruh pendapatan yang dihasilkan dikurangi dengan biaya-biaya tertentu yang akhirnya menghasilkan laba/rugi, kalau laba sebelumnya harus dikurangi dengan pajak barulah perusahaan tertentu mendapatkan laba bersihnya (net income).

Selain itu juga ada 
laporan arus kas, laporan ini menunjukan penerimaan dan pengeluaraan suatu kas. Ada 3 kegiatan dalam laporan arus kas yaitu kegiatan operasi maksudnya pengeluaran atau penerimaan kas dari kegiatan sehari-hari perusahaan tertentu. Yang kedua kegiatan investasi yaitu pengeluaran dan peneriman aktiva yang berbentuk aktiva tetap (bersifat jangka panjang) misalanya mesin, gedung, tanah, dll. Yang ketiga yaitu pendanaan maksudnya penerimaan dan pengeluaran kas yang bersifat memodalkan perusahaan atau mendanakan perusahaan tertentu.

Ada juga 
laporan perubahan ekuitas, dalam laporan ini menyajikan perubahan pemilik modal yang berakhir pada akhir tahun tertentu. Terus satu lagi saya lupa, he7 maklum ini materi waktu saya masih semester 1 jadi agak2 lupa. Jadi kalau ada yang salah langsung dikoreksi yah! namanya juga proses belajar
»»  READMORE...

Jenis Perkiraan/Akun dalam Akuntansi

A. Harta / Aset / Aktiva
Harta adalah benda baik yang memiliki wujud maupun yang semu yang dimiliki oleh perusahaan. Klaim atas harta yang tidak berwujud disebut ekuitas / equities yang dapat mendatangkan manfaat di masa depan.
1. Harta Lancar / Aktiva Lancar / Current Assets
Harta lancar adalah harta yang berbentuk uang tunai maupun aktiva lainnya yang dapat ditukarkan dengan uang tunai dalam jangka satu tahun.
Contoh : piutang dagang, biaya atau beban dibayar di muka, surat berharga, kas, emas batangan, persediaan barang dagang, pendapatan yang akan diterima, dan lain sebagainya.
2. Harta Investasi / Aktiva Ivestasi / Investment Assets
Harta Investasi adalah harta yang diinvestasikan pada produk-produk investasi untuk mendapatkan keuntungan.
Contoh : Reksadana, saham, obligasi, dan lain-lain.
3. Harta Tak Berwujud / Intangible Assets
Aset tak berwujud adalah harta yang tidak memiliki bentuk tetapi sah dimiliki perusahaan dan dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Contoh : Merk dagang, hak paten, hak cipta, hak pengusahaan hutan / hph, franchise, goodwill, dan lain sebagainya.
4. Harta Tetap / Aktiva Tetap / Fixed Assets
Harta tetap adalah harta yang menunjang kegiatan operasional perusahaan yang sifatnya permanen kepemilikannya.
Contoh : Gedung, mobil, mesin, peralatan dan perlengapan kantor, dan lain-lain.
5. Harta Lainnya / Other Assets
Harta lain adalah perkiraan atau akun yang tidak dapat dikategorikan pada harta atau aset di atas baik dalam bentuk aset tetap, aset investasi, aset tak berwujud dan aset lancar.
Contoh : Mesin rusak, uang jaminan, harta yang masih dalam proses kepengurusan yang sah, dan lain-lain.
B. Kewajiban / Hutang / Pasiva / Liabilities
Hutang adalah kewajiban perusahaan pada pihak ketiga untuk melakukan sesuatu yang pada umumnya dalah pembayaran uang, penyerahan barang maupun jasa pada waktu-waktu tertentu.
1. Hutang Lancar / Kewajiban Lancar / Current Liabilities
Hutang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam tempo satu tahun.
Contoh : hutang dagang, beban yang harus dibayar, hutang dagang, hutang pajak, pendapatan diterima di muka, dan lain sebagainya.
2. Hutang Jangka Panjang / Long-Term Liabilities
Hutang jangka panjang adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari setahun.
Contoh : Hutang hipotek, hutang obligasi yang jatuh tempo lebih dari setahun, hutang pinjaman jangka panjang, dan lain sebagainya.
3. Hutang lain-lain / Other Payable
Perkiraan atau akun ini digunakan untuk mencatat hutang lain yang tidak termasuk pada hutang lancar dan hutang jangka panjang.
Contoh : uang jaminan, hutang pada pemegang saham, dan lain sebagainya.
C. Modal / Capital
Modal adalah hak milik atas kekayaan dan harta perusahaan yang berbentuk hutang tak terbatas suatu perusahaan kepada pemilik modal hingga jangka waktu yang tidak terbatas. Rumus modal adalah harta atau aset dikurangi dengan kewajiban atau hutang.
Contoh Modal : modal disetor, prive, modal komanditer, laba ditahan, agio saham, saham preferen & biasa, simpanan-simpanan, sisa hasil usaha atau shu, dan lain sebagainya.
Tambahan :
- Rumus Aktiva ---> Aktiva = Kewajiban + Modal
Sumber: www.organisasi.org
»»  READMORE...

Macam macam Hutang Jangka Panjang

HUTANG OBLIGASI
Obligasi adalah hutang atau utang jangka panjang secara tertulis dalam kontrak surat obligasi yang dilakukan oleh pihak berhutang yang wajib membayar hutangnya disertai bunga (penerbit obligasi) dan pihak yang menerima pembayaran atau piutang yang dimilikinya beserta bunga (pemegang obligasi) yang pada umumnya tanpa menjaminkan suatu aktiva. Obligasi ketika pertama kali dijual dijual dengan nilai par value.
Alasan para investor membeli obligasi adalah di mana obligasi memiliki pembayaran keuntungan yang tetap pada periode tertentu serta fluktuasi harga obligasi yang mengikuti arus tingkat bunga. Tingkat bunga yang meningkat akan berdampak pada harga obligasi di pasar modal yang akan turun, dan begitu sebaliknya.
Penanaman dalam bentuk Obligasi betujuan :
1.      Memperoleh pendapatan bunga tang tetap setiap periode tertentu, yang dihitung sekian persen dari nilai nominal Obligasi.
2.      Untuk memperoleh uang tunai pada saat dibutuhkan dengan cara menjual surat obligasi itu.

Akuntansi penerbitan Obligasi
ada beberapa istilah dalam akuntansi untuk pencatatan obligasi
- Nilai nominal obligasi adalah nilai yang tercetak atau tercantum pada surat obligasi. Nilai ini menunjukkan jumlah yang harsu dilunasi pada saat obilgasi ini jatuh tempo.
- Tanggal jatuh tempo adalah tanggal dimana obligasi yang telah dikeluarkan harus dibayar.
- Bunga obligasi adalah biaya yang harus dibayarkan selain pembayaran untuk nilai nominal obligasi. Bunga ini bisa dibayarkan setiap bulan, atau bisa juga dibayar tiap tahun. Bunga obligasi ini dihitung berdasarkan prosentase tertentu dari nilai nominal obligasi.
- Tanggal bunga adalah tanggal pembayaran bunga obligasi. Biasanya dalam satu tahun dibayar dua kali
Ada beberapa kelebihan menarik hutang jangka panjang melalui obligasi dibanding menambah modal sendiri dengan mengeluarkan saham.
  1. Keuntungan menarik obligasi
    Pemegang obligasi tidak mempunyai hak suara dalam kebijakan perusahaan sehingga tidak mempengaruhi manajemen.
  2.  Bunga obligasi mungkin lebih rendah dibanding deviden yang harus dibayarkan kepada pemegang saham.
  3. Bunga merupakan biaya yang dibebankan pada perusahaan yang dapat mengurangi kewajiban pajak sedangkan deviden adalah pembagian laba yang tidak dapat dibebankan sebagai biaya.
Sebaliknya juga terdapat hal yang kurang menguntungkan antara lain :
  1. Bunga obligasi adalah beban tetap baik dalam keadaan perusahaan mendapat laba atau mengalami kerugian
  2. Jika perusahaan tidak mampu membayar obligasi yang jatuh tempo, pemegang obligasi tetap mempunyai hak untuk menuntut pengembalian obligasi sedangkan pemegang saham tidak mempunyai hak demikian karena pemegang saham adalah pemilik perusahaan yang turut bertanggung jawab menanggung resiko kerugian perusagaan.
  HUTANG WESEL JANGKA PANJANG
 Indikator ini mirip dengan Obligasi, keduanya mempunyai tanggal jatuh tempo (lebih dari 1 tahun dan tingkat bunga secara impilsit yang telah ditentukan). Perbedaanya jika di bandingkan dengan obilgasi adalah wesel tidak dapat di perdagangkan di bursa efek, dan juga akuntansi untuk wesel itu sendiri juga berbeda dengan obligasi. Utang wesel jangka panjang dinilai sebesar nilai sekarang aliran kas dimasa yang akan datang. Premium dan diskon yang timbul harus diamortisasi selama umur wesel.
HUTANG UANG MUKA DARI PERUSAHAAN AFILIASI
 Hutang Kepada Pemegang Saham atau Kepada Perusahaan Induk (Holding Company) atau Kepada Perusahaan Afiliasi (Afiliated Company)
Biasanya diberikan untuk membantu perusahaan anak atau perusahaan afiliasi yang baru mulai beroperasi dan membutuhkan pinjaman.
HUTANG KREDIT BANK JANGKA PANJANG
Secara etimologis istilah kredit berasal dari bahasa latin, “Credere”, yang berarti kepercayaan, maksudnya adalah bahwa seseorang yang memperoleh kredit berarti orang tersebut memperoleh kepercayaan, sedangkan bagi pemberi kredit berarti telah memberikan kepercayaan kepada seseorang dan yakin bahwa uangnya, pasti akan kembali sesuai dengan perjanjian.
Kredit menurut Undang-Undang perbankan nomor 10 tahun 1998,”kerdit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.”
Kredit menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), salah satu pengertian kredit adalah pinjaman uang dengan pembayaran pengembalian secara mengangsur atau pinjaman sampai batas jumlah tertentu yang diizinkan oleh bank atau badan lain.
HUTANG HIPOTIK
Hutang hipotik adalah pinjaman yang harus dijamin dengan harta tidak bergerak. Di dalam perjanjian hutang disebutkan kekayaan peminjam yang dijadikan jaminan misalnya berupa tanah atas gedung. Jika peminjam tidak melunasi pinjaman pada waktunya, maka pemberi pinjaman dapat menjual jaminan untuk diperhitungkan dengan pinjaman yang bersangkutan.
Pinjaman hipotik biasanya diambil jika dana yang diperlukan dapat dipinjam dari satu sumber, misalnya dengan mengambil pinjaman dari suatu bank tertentu. Kredit-kredit bank dengan jaminan harta tak bergerak adalah contoh hipotik yang banyak dijumpai dalam praktik. Mengingat pinjaman hipotik hanya diambil dari satu sumber maka akuntansi untuk hipotik relatif sederhana,
Hak-hak Hipotik
Hak itu pada hakikatnya tidak dapat dibagi-bagi, dan diadakan atas semua barang tak bergerak yang terikat secara keseluruhan, atas masing-masing dari barang-barang itu, dan atas tiap bagian dari barang-barang itu. Barang-barang tersebut tetap memikul beban itu meskipun barang-barang tersebut berpindah tangan kepada siapa pun juga.
»»  READMORE...

Struktur Hutang

Struktur hutang menjelaskan suatu komposisi jangka waktu hutang yang dipergunakan oleh perusahaan, baik jangka pendek, menengah, ataupun jangka panjang, dan dipengaruhi oleh besar kecilnya hutang tersebut

Macam-macam hutang antara lain:
  1. Hutang Jangka Pendek
  2. Hutang Jangka Menengah
  3. Hutang Jangka Panjang

Hutang Jangka Pendek

Sumber pendanaan Hutang jangka pendek dikelompokkan menjadi
:
  1. Variable Keputusan Pasif, jumlah sumber dana tersebut akan tergantung pada keputusan aspek yang lainnya sesuai dengan aktivitas perusahaan. Misalnya: pembelian bahan baku secara kredit, rekening-rekening accruals.
  2. Variable Keputusan Aktif, perusahaan harus secara aktif mencari dan mendapatkan sumber dana dan dalam memperolehnya harus mempunyai perjanjian-perjanjian formal kepada Kreditor. Misalnya: hutang Bank.
Hutang Jangka Menengah
Pada jenis hutang ini biasanya pembayaran hutang dilunasi pada saat aktiva yang dibiayai dengan hutang tersebut tidak lagi diperlukan. Akan tetapi, pembayaran biasanya juga dilakukan secara berkala.
Manfaat hutang ini yaitu bahwa hutang tersebut dapat disesuaikan dengan kesediaan arus kas dalam melunasi hutang tersebut.

Hutang Jangka Panjang
Pada umumnya hutang jangka panjang mempunyai waktu sekitar lebih dari 5 tahun, bahkan ada yang beranggapan bahwa hutang ini mempunyai jangka waktu 10 tahun.
Hutang jangka panjang mempunyai kaitan dengan struktur modal. Apabila perusahaan meminjam dana dan mengembalikannya dalam jangka waktu yang relatif lama maka pinjaman/ hutang tersebut akan menjadi bagian dari struktur modal perusahaan.

Perbandingan antara hutang jangka panjang yang bersifat pinjaman dan modal sendiri biasanya didefinisikan sebagai modal.
Hutang jangka panjang juga terbentuk akibat diperpanjangnya pinjaman/ hutang jangka pendek maupun hutang jangka menengah, hal itu dilihat atas dasar waktu pembayaran hutang tersebut.
Jenis-jenis hutang jangka panjang antara lain:
  1. Obligasi
  2. Hipotik
  3. Kredit Investasi
Pertimbangan Dalam Keputusan Hutang
Semakin lama pinjaman/ hutang maka semakin aman perusahaan karena semakin kecil menanggung resiko kebangkrutan, akan tetapi biaya bunganya semakin besar.
Semakin besar kemungkinan dalam memperpanjang jangka waktu hutang, maka semakin besar biaya perpanjangan yang harus dikeluarkan dan kemungkinan akan menanggung resiko kebangkrutan.

Struktur Jangka Waktu Pendanaan
Pendekatan Hedging 
Adalah strategi pembiayaan setiap aktiva dengan jangka yang kurang lebih sama dengan jangka waktu perputaran aktiva tersebut menjadi kas. Pendekatan ini berdasar pada matching principle yang menyatakan bahwa sumber dana hendaknya disesuaikan dengan berapa lama dana tersebut diperlukan.

Kesimpulan 
Pendanaan perusahaan didapat dari pinjaman/hutang baik dalam jangka waktu pendek, menengah, maupun dalam jangka waktu yang panjang. Hal itu juga tergantung dari besar kecilnya aktivitas perusahaan. Pertimbangan yang diambil untuk melakukan hutang tidak hanya berlandaskan kebutuhan perusahaan saja, akan tetapi harus berlandaskan juga resiko kerugian atau kebangkrutan yang akan dialami setelah melakukan hutang.
»»  READMORE...